Cara Memakai Jilbab

Bismillah, dari sekian banyak website yang menampilkan topik cara memakai jilbab, kami merasa terpanggil untuk meluruskan saudari kita yang nampaknya kurang faham akan hakikat jilbab dan hijab. Hal itu karena yang dicontohkan oleh banyak peraga pemakai jilbab adalah cara pakai jilbab yang tidak syar’i sehingga tujuan sebenarnya menutupi aurat itu tidak tercapai. Contohnya saja: bagaimana bisa disebut menutup aurat, kalau masih ada aurat yang terlihat (meski itu hanya sebesar uang logam) ??? Ada banyak model jilbab yang beredar dan nge-trend di zaman sekarang untuk semua kalangan dari Anak muda sampai orang tua. Namun sayang, masih ada saudari kita yang belum tahu cara memakai jilbab dengan benar sebagaimana dijelaskan para ulama’ (mungkin rujukan mereka bukan ulama’ , melainkan selebrity yang  juga engga ngerti agama).

Ada banyak contoh lain dalam kekeliruan tersebut, misalnya menampakkan rambut meski hanya beberapa helai, bukankah itu sama saja membuka aurat ? bagaimana disebut berjilbab ? ada pula yang menampakkan pergelangan kaki, padahal telapak kaki pun adalah aurat yang wajib ditutupi. Adapula yang menutup rapat seluruh tubuh namun dengan pakaian ketat, sampai2 laki2 pun bisa “terbayang-bayang” apa yang ada di balik kain tersebut . Allahuakbar….

Cara memakai jilbab mengikuti tuntunan siapa ?  

 

Dari pertanyaan di atas, kira-kira anda ikuti siapa ? Artist ? Selebrity ? Ikutilah orang-orang yang memahami ‘ilmu agama yang mengamalkannya dengan baik. Dan sebaik-baik tuntuan para wanita dalam berpakaian adalah para wanita shahabiyyah (shahabat rasulullah yang wanita), termasuk istri rasulullah, seperti perkataan Aisyah Radhiallahu’anha dalam peristiwa Haditsul Ifki:

وَقَدْ كَانَ -صَفْوَانُ بْنُ الْمُعَطَّلِ السُّلَمِيُّ ثُمَّ الذَّكْوَانِيُّ- يَرَانِي قَبْلَ أَنْ يُضْرَبَ الْحِجَابُ عَلَيَّ فَاسْتَيْقَظْتُ بِاسْتِرْجَاعِهِ حِينَ عَرَفَنِي فَخَمَّرْتُ وَجْهِي بِجِلْبَابِي

“Dia (Shawfan bin Al-Mu’athal) dahulu pernah melihatku sebelum diwajibkan hijab atasku, lalu aku terbangun karena perkataannya: “Inna lillaahi…” ketika dia mengenaliku. Maka aku menutupi WAJAHKU dengan jilbabku.” (HR. Muslim)

hadits di atas menunjukkan para Istri rasulullah terbiasa menutup wajahnya (meskipun nanti akan dijelaskan perbedaan pendapat ‘ulama tentang hukum cadar, apakah wajib atau sunnah). Namun bagaimanapun, telah nampak dari hadits di atas bahwa wanita2 di sekeliling rasulullah adalah orang yang BERHATI-HATI DALAM MENJAGA DIRI DARI FITNAH / GODAAN KEPADA LAKI-LAKI YANG BUKAN MAHRAM. (mahram adalah seseorang yang halal dinikahi. Bukan seperti kebanyakan orang  yang menyebutnya :muhrim, yang artinya adalah orang yg ber-ihram di saat haji)

Kalau mau kita tengok, bahwa menyebarnya mode jilbab / kerudung yang belum syar’i adalah karena mereka enggan menjadikan Ulama’ pewaris nabi sebagai rujukan dalam masalah halal dan haram, dan se’alim-alimnya (berilmu) ulama adalah rasulullah, kemudian para shahabat termasuk istri2 Rasulullah, kemudian para tabi’in, tabi’ut tabi’in dan ulama’ generasi setelahnya yang mengikuti mereka dengan baik.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ

“Ulama adalah pewaris para nabi.” (HR At-Tirmidzi dari Abu Ad-Darda radhiallahu ‘anhu), Para ulama semakin langka, dan semakin banyaknya orang bodoh yang berambisi untuk menjadi ulama.

Dari sekian banyak ulama di zaman ini yang merupakan penerus Generasi ulama sebelumnya, ada juga ulama2 jahat yang malah menyesatkan umat, mereka berfatwa tanpa ilmu dalam masalah halal dan haram. Mereka adalah orang2 jahat yang padahal BUKAN ULAMA’ namun orang2 awwam menganggap mereka rujukan dalam masalah agama…. terjadilah kerancuan2 dalam manhaj (jalan) agama kaum muslimin zaman ini karena bertanya pada bukan ahlinya.

Di dalam Shahih Al-Hakim diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr secara marfu’ (riwayatnya sampai kepada Rasulullah): “Sesungguhnya termasuk tanda-tanda datangnya hari kiamat adalah direndahkannya para ulama dan diangkatnya orang jahat.” (Jami’ul Ulum wal Hikam, hal. 60)

Kebencian kaum muslimin untuk merujuk kepada ulama’ robbani dan malah lebih memilih Selebriti / Artis / Penyayi sebagai rujukan mereka dalam masalah agama menjadikan ‘engga karuannya’ keadaan agama kaum muslimin saat ini, karena mereka hidup tanpa pembimbing. Mereka tidak mau bertanya halal dan haram, benar dan salah kepada ahlinya, yaitu ulama’. Bahkan tidak jarang yang menjadikan orang2 LIBERAL sebagai rujukan dalam bertanya masalah agama… Allahumusta’an.

Dan salah satu pertanyaan yang sering diajukan kepada ulama’ adalah bagaimana cara memakai jilbab bagi muslimah sesuai syariat dan sunnah yang telah dipraktekkan dari zaman ke zaman. Bukan sekedar jilbab modis dan gaul yang masih memperlihatkan keindahan tubuh wanita di hadapan laki-laki bukan mahram.

Berikut Cara Memakai Jilbab.

.