Search Engine Submission - AddMe Free Meta Tag Generator Dandy Hermawan Post: Dengkuran Ternyata Memperburuk Kanker
readbud - get paid to read and rate articles
videobb
Powerful Strategy
Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
AyuWage Services - Get Paid to Visits Sites and Complete Surveys
http://www.emailcashpro.com
richgoptr.com Popular 1:1 Traffic Exchange
Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner
HyperCompound - Invest With Confidence NEO Progress
Affiliate Program ”Get Money from your Website”
Online Job for All. Work from home computer.
Permanent Links
Permanent Links: Traffic Forever
Improve your website organic search. Buy permanent links to your website and get visitors forever.
www.buypermalink.com

Wednesday, November 2, 2011

Dengkuran Ternyata Memperburuk Kanker


Obstructive Sleep Apnea (OSA) atau henti nafas saat tidur merupakan penyebab dari berbagai penyakit serius seperti hipertensi, diabetes, gangguan jantung, hingga stroke. Namun sebuah penelitian dalam jurnal kedokteran American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menemukan suatu hal yang mengejutkan, yakni hubungan sleep apnea dan kanker!

OSA ditandai oleh dua gejala utama yaitu mendengkur atau ngorok dan rasa kantuk yang berlebihan. Kedua tanda yang sering kita temui sehari-hari, namun sayangnya juga paling sering kita abaikan. Tetapi jangan salah mengerti. Yang penting dibicarakan di sini adalah proses henti nafas yang terjadi, bukan suara dengkuran.

Saat tidur, dan otot-otot kita melemas, saluran nafas jadi menyempit. Akibatnya, aliran udara akan terhenti. Setelah beberapa waktu, penderita akan terbangun disertai sensasi tersedak untuk menarik udara kembali. Otak terbangun sesaat dan langsung kembali tertidur, akibatnya penderita tak sadar ia terbangun-bangun selama tidur. Kadar oksigen pun jadi menurun. Kondisi ini akan terjadi berulangkali selama tidur. Tak jarang hingga lebih dari 30 kali tiap jamnya.

Penurunan kadar oksigen (hipoksia) dan episode bangun singkat berulang-ulang inilah yang memicu reaksi berantai yang berbuntut pada peningkatan tekanan darah, kadar gula dan masalah-masalah kardio vaskular lainnya.

Online Job for All. Work from home computer.

Penelitian Pada Tikus

Sekelompok peneliti Spanyol menemukan bahwa henti nafas yang terjadi berulang seperti yang terjadi pada penderita sleep apnea, akan mendorong proliferasi sel-sel kanker melanoma dan meningkatkan pertumbuhan tumor pada tikus.

Penelitian ini juga menemukan bahwa sel-sel tumor dari model tikus dengan OSA ini mengandung banyak sel-sel nekrosis. Artinya, mengandung tipe kanker yang lebih agresif.

Pada penelitian ini, beberapa tikus disuntikkan sel-sel tumor melanoma, lalu dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama, dikurangi oksigennya selama 20 detik sebanyak 60 kali per jamnya, selama 6 jam per hari. Kelompok kedua, diberikan oksigen dalam kadar normal. Kemudian tumor diukur besarnya selama penelitian dan setelah penelitian berakhir. Setelah 14 hari, tumor dari tikus-tikus tersebut diangkat dan ditimbang serta diukur jumlah sel-sel nekrosisnya untuk menentukan seberapa agresifnya tumor-tumor tersebut.

Walau semua sel tumor bertambah besar, namun kelompok tikus yang dikurangi suplai oksigennya secara berulang ternyata lebih besar pertambahan volumenya. Berat tumor dan jumlah sel nekrosis didapati 2 kali lebih besar dibanding kelompok tikus dengan kadar oksigen normal.

Profesor Ramon Farre dari the University of Barcelona School of Medicine Biophysics and Bioengineering Lab, mengatakan, efek hipoksia terhadap pertumbuhan sel kanker telah lama diketahui. Tetapi efek hipoksia berulang-ulang seperti yang dialami penderita OSA dalam tidur belum pernah diteliti. Maka penelitian ini dianggap memberi terobosan baru di dunia kedokteran.

Namun ia juga menekankan bahwa penelitian ini masih amat awal. Diharapkan penelitian ini akan memicu penelitian-penelitian lain yang lebih mendalam. Dengan ditemukannya efek hipoksia intermiten terhadap pertumbuhan sel kanker, pengetahuan kita akan kesehatan tidur dan OSA jadi lebih luas. Jika selama ini kita hanya tahu efek OSA terhadap gangguan jantung dan metabolisme, kini kita juga tahu efeknya terhadap penyakit yang telah lama menghantui, kanker.

Online Job for All. Work from home computer.


Sumber Dari Health Kompas.com

No comments:

Post a Comment